Powered By Blogger

Senin, 26 Desember 2011

olahraga

Olah Raga Yang Cocok Buat Lansia
|
Share:

Lansia berolah raga
SOLO, Kompas.com - Guru  Besar Ilmu Faal (Fisiologi) olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. dr. Muchsin Doewes PFarK, MARS, AIFO, mengatakan,  olahraga yang teratur  dapat menekan penurunan struktur fungsi pada manusia lanjut usia (Lansia).      "Penurunan struktur fungsi pada lansia sebenarnya dapat dihambat asal mau berolahraga secara teratur," kata Muchsin Doewes, di Solo, Kamis (3/3).
Menurut dia, usia harapan hidup terus meningkat sejalan dengan membaiknya kualitas kesehatan dan kondisi sosial. Tetapi, perlu diketahui bahwa ketika seseorang memasuki lansia terjadi penurunan fungsi struktur tubuhnya.
Pada kondisi tersebut, kata dia, perlu dipikirkan bagaimana ketika seseorang menjadi lansia hidupnya tetap berkualitas dan tidak membebani orang lain di lingkungannya.     Meskipun, kata dia, aktivitas fisik dalam jumlah berapapun tidak dapat menghentikan proses penuaan biologis, tetapi ada bukti bahwa latihan secara teratur dapat meminimalkan efek fisiologis dari gaya hidup sedenter dan peningkatan usia harapan hidup aktif dengan membatasi terjadinya penyakit kronis.
Selain itu, lanjut dia, juga ada bukti baru mengenai manfaat psikologis dan kognitif yang signifikan dari partisipasi latihan reguler oleh lansia. Lansia berkualitas akibat intervensi aktivitas fisik dan latihan dapat berdampak baik dan buruk. Lansia berkualitas juga dapat melahirkan efek paradoks dalam aspek sosial-budaya, ekonomi, politik, dan spiritual.          Lansia sebaiknya tidak selalu berusaha agar dapat lebih dari sekadar melakukan aktivitas rutin saja, tetapi mereka harus dapat melakukan olahraga rekreasi. Bahkan, lansia kalau perlu dapat berpartisipasi  dalam kompetisi olahraga lansia sebagai atlet veteran.
Ia menjelaskan, ada 10 tip  untuk memperpanjang rentang usia, antara lain dengan berlatih olahraga secara teratur, mengurangi jumlah total kalori yang dicerna, berhenti mengosumsi rokok.
Selain itu,  rentang usia dapat dilakukan dengan mengupayakan agar tekanan darah tetap rendah, usahakan kandungan kadar kolesterol darah berada pada tingkat normal, jangan suka menjadi penyendiri atau harus sering melakukan silaturahmi. "Lansia disarankan untuk mengosumsi makanan yang sehat, melatih kerja otak, mencegah penyakit diabetes, dan harus memiliki semangat hidup atau gairah hidup.      Menurut dia, melatih otak seperti halnya dengan otot, dapat mengalami "atrofi" apabila jarang dipergunakan. Apabila dilatih secara teratur seperti membaca, berinteraksi dengan orang lain, maka peluang untuk bisa mempertahankan peningkatan semangat hidup akan diperbaiki secara besar.      Ia menjelaskan, sejumlah riset yang melibatkan binatang uji laboratorium yang diberikan makanan 30 persen dari jatah normal. Binatang itu dapat hidup 30 persen lebih lama dibanding yang makan dengan porsi jatah normal.  "Untuk itu, penurunan struktur fungsi pada lansia dapat dihambat juga dengan cara mengurangi jumlah makanan yang dicerna," katanya.
Dr. dr. Muchsin Doewes adalah Guru Besar ke-139 di UNS Suarakarta. Dia akan dikukuhkan oleh Rektor Prof. Dr. HM. Syamsulhadi SpKJ., pada rapat senat terbuka, Kampus Pascasarjana UNS Surakarta, Selasa (8/3).
 Menurut dia, dalam pengukuhan dirinya sebagai guru besar tersebut akan menyampaikan orasinya dengan tema "Peran Ilmu Faal Olahraga Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia" (Paradoks Lansia Berkualitas).

music

MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN.

Resti Indah Previanti, 2501401028 (2006) MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
[img] PDF (MUSIK TRADISIONAL KENTHONGAN DI DESA RAWALO KECAMATAN RAWALO KABUPATEN BANYUMAS: KAJIAN BENTUK PERTUNJUKAN.) - Published Version
Download (317Kb)

Abstract

Kesenian tradisional Kenthongan merupakan salah satu kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Banyumas khususnya di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Setiap tahun pada bulan Agustus masyarakat Desa Rawalo disibukkan dengan adanya perlombaan Kenthongan yang diadakan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Banyumas. Dalam mengikuti perlombaan dibutuhkan banyak biaya, tenaga serta materi, namun hal tersebut tidak menjadi masalah dan penghalang untuk mengikuti perlombaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kesenian musik tradisional Kenthongan kelompok “Bobeng” di Desa Rawalo dan mengetahui bagaimana dukungan warga desa Rawalo terhadap kesenian Kenthongan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyek. Penelitian berdasarkan fakta yang ada, kemudian diperkaya ke dalam bentuk kalimat sehingga pembaca bisa memahami obyek penelitian. Lokasi penelitian adalah di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesenian musik tradisional Kenthongan yang semula berfungsi sebagai penggugah sahur di bulan Ramadhan, kini berkembang dan menjadi sebuah kesenian yang dibanggakan oleh masyarakat Banyumas dan desa Rawalo pada khususnya. Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan musik tradisional Kenthongan dari kelompok Bobeng terdiri atas kenthongan, gambang, angklung, seruling, kendang (teplak), jun, tamborin, dan keretan. Kelompok Bobeng terdiri dari 45 orang yang dipimpin oleh seorang mayoret putri dan seorang mayoret putra. Sebelum melakukan pementasan ataupun perlombaan kelompok Bobeng melakukan latihan dua kali sehari diwaktu sore dan malam hari selama sebulan. Warga sangat mendukung keberadaan kesenian tradisional Kenthongan karena merupakan kebanggan jika kelompok mereka sebagai juara. Pemerintah daerah Kabupaten Banyumaspun sangat mendukung adanya kesenian tradisional Kenthongan, hal itu dapat dilihat dari menjadikannya kesenian tersebut sebagai ciri khas serta sebagai aset budaya bagi Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan saran kepada pemain Kenthongan hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitas dan kualitas dalam bermain musik tradisional Kenthongan. Kepada iii Pemerintah daerah Kabupaten Banyumas agar dapat memberikan bantuan dana setiap diadakan perlombaan serta lebih bisa memberikan peluang kepada kelompok-kelompok musik tradisional Kenthongan untuk tampil di tempat-tempat wisata dan pada acara-acara resmi Kabupaten Banyumas.

kesehatan

Penyembuhan Wasir Tanpa Operasi

Penulis: Silvan S. Prayogo, BSc., MSc.
Diterbitkan di koran Suara Merdeka  (27 Maret 2008, Kamis).

Hemorrhoid atau yang lebih kita kenal dengan istilah wasir (ambeien) bukan penyakit baru. Pernah "menyerang" Napoleon Bonaparte, si kaisar Perancis penakluk Eropa abad ke-19. Jimmy Carter, Presiden ke-39 AS juga mengalaminya dan harus mengalami operasi.
 
Wasir adalah kondisi ketika pembuluh darah vena di sekitar dubur (anus) atau rectum (bagian bawah usus besar sebelum dubur) membengkak dan meradang. Ini memang bukan penyakit serius yang mengancam jiwa. Bahkan Anda pun belum tentu menyadarinya. Namun wasir sering menjadi menyakitkan dan mengganggu aktivitas. Orang sehatpun bisa terserang wasir.
 
Berdasarkan lokasinya bisa terjadi internal (di dalam rectum) atau eksternal (di sekitar anus). Internal adalah pembengkakan pembuluh darah rectum. Dinding rectum tidak memiliki saraf seperti kulit sehingga jenis itu tidak terasa sakit dan mudah terabaikan oleh penderitanya. Biasanya baru terdeteksi ketika Anda melihat bercak darah pada feces atau tetesan darah saat buang air besar (BAB).
 
Derajat keparahan dibagi menjadi empat tingkat. Tingkat pertama adalah tetap berada di dalam rectum namun berdarah saat BAB. Tingkat ke-dua, terdorong keluar dari rectum sat BAB lalu masuk dengan sendirinya. Tingkat ke-tiga juga wasir yang terdorong keluar namun Anda harus memasukkannya sendiri ke dalam rectum setelah BAB. Tingkat ke-empat adalah yang terdorong keluar dan menetap di luar rectum sehingga Anda tidak bisa mendorongnya kembali ke dalam.
 
Tingkat ke-empat ini biasanya akan terasa gatal dan sakit, dan terjepit (stranggulasi) sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
 
Adapun eksternal (berada di luar rectum) lebih mudah terdeteksi karena pembengkakan pembuluh darah terjadi pada kulit anus dan berwarna biru. Ini bisasanya terasa gatal dan/atau menyakitkan karena kulit anus memiliki jaringan saraf.
 
Perlu dicamkan, beberapa penyakit colon (usus besar) memiliki gejala mirip dengan wasir. Maka berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mencurigai adanya gejala-gejala wasir (ambeien) karena bisa saja Anda menderita masalah colon yang lebih serius terutama jika Anda berusia di atas 20 tahun dan keluarga Anda memiliki sejarah kanker colon. Bercak-bercak darah pada feces atau tetesan darah saat buang air besar, misalnya, juga dialami penderita kanker colon.
 
Penyebab bermacam-macam seperti obesitas, faktor keturunan, anal sex, defisiensi vitamin E, penuaan, duduk terlalu lama, terlalu sering mengangkat beban berat, kehamilan, sering mengejan terlalu kuat, diare, dan kebiasan BAB yang terlalu lama.
 
Gaya hidup ANda mempengaruhi terjadinya wasir. Kurang mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur menyebabkan pengerasan feces. Pengerasan feces juga terjadi jika Anda terbiasa menunda buang air besar (BAB) karena kandungan air dalam feces yang tidak segera dibuang akan terus diserap oleh colon. Feces yang keras sulit dibuang dan dapat menyebabkan konstipasi sehingga memaksa Anda untuk mengejan sekuat-kuatnya.
 
Kebiasaan ini memberi tekanan besar pada pembuluh darah di rectum dan anus sehingga terbentuk wasir. Feces seharusnya padat namun dapat bergerak keluar dengan lancar. Maka banyak minum air putih, mencukupi asupan gizi dan makanan berserat penting untuk menghindari wasir. Olahraga rutin juga bagus untuk mengurangi resiko.
 
Bukan Satu-Satunya
Jangan frustasi jika Anda menderita wasir karena operasi bukan satu-satunya solusi. Bahkan operasi sebisa mungkin dihindari karena ada kendala misalnya penggunaan anastesi. Resiko komplikasi juga lebih besar dengan operasi. Dokter-dokter yang menangani wasir di Amerika Serikat dan negara maju lainnya lebih mengutamakan penyembuhan tanpa operasi.
 
wasir/ambeien tanpa operasiPenyembuhan tanpa operasi terpopuler saat ini adalah metode Barron yang menjepit wasir dengan karet khusus sehingga menghentikan aliran darah. Wasir akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu.
 
Ada dua macam metode tersebut, yaitu barron lama (kuno) dan mutakhir. Metode barron mutakhir menggunakan penyedot vakum untuk menarik wasir sampai ke dasar dinding rectum sebelum karet gelang khusus dipasang pada wasir sehingga menjamin keberhasilan terapi yang tinggi tanpa luka atau resiko infeksi. Sebaliknya, metode Barron kuno menarik wasir dengan pinset sebelum dipasang karet gelang khusus, sehingga menyebabkan rasa nyeri yang hebat karena terjadi luka atau pembuluh darah pecah saat dijepit dan ditarik pinset. Penanganan dengan sistem barron mutakhir lebih ekonomis, berlangsung singkat, dan pasien dapat segera beraktivitas seperti biasa seusai tindakan. Semua stdium wasir dapat disembuhkan dengan metode ini. Namun penyembuhan stadium ke-empat dengan metode barron hanya dapat dilakukan selama tidak ada komplikasi seperti tumor, polyp besar, dan kanker rectum yang harus dirujuk ke rumah sakit.
 
Metode penyembuhan tanpa operasi lainnya adalah sclerotherapy. Itu adalah penyuntikan (injeksi) wasir dengan cairan kimiawi (sclerosant) yang mengeraskan pembuluh darah vena agar aliran darah menju wasir berhenti. Wasir akan menyusut dan terlepas dalam tujuh hingga sepuluh hari setelah injeksi. Negara-negara maju sudah tidak menggunakan sclerotherapy karena resiko infeksi dan komplikasi yang menyebabkan kerusakan rectum seperti penyempitan lubang dubur sehingga harus dikoreksi dengan pembedahan. Bahan sclerotherapy juga beresiko menyebabkan reaksi alergi.